Metro24 – Presiden Turkia Rajib tayyib Erdogan menuding negara Eropa ada di belakang layar terkait rencana Israel menyerang Hizbullah Libanon.
Pernyataan ini di sampaikan Erdogan kepada para anggota parlemen dari partai AKP yang berkuasa.
Erdogan memperingatkan rencana Perdana Menteri Israel Benjamin netanyahu untuk menyebarkan perang ke Libanon.
Hal ini bisa membuat bencana besar, Erdogan turut menyuarakan soal kebebasan hak asasi manusia dan keadilan.
Pernyataan Erdogan muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Libanon dan Israel.
Situasi di perbatasan di khawatirkan akan meningkat dan berkembang menjadi perang penuh pertempuran.
Israel dan Hizbullah terjadi sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, sementara itu Netanyahu menyatakan pihaknya sedang mengakhiri bagian paling Intens dari Perang Gaza.
Kemudian mengerahkan pasukannya ke perbatasan Utara, menurutnya hal ini merupakan langkah menjaga pertahanan.
Pekan lalu pemimpin Hizbullah Hasan Nasralah memperingatkan Siprus agar tidak membuka bandara dan pangkalannya kepada Israel untuk menargetkan Libanon.
Jika hal itu terjadi ia mengancam Siprus akan menghadapi pembalasan, namun dengan cepat pemerintah Siprus membantah keterlibatannya dalam Perang Gaza dan Israel.
Erdogan menuding negara Eropa dan Siprus mengaku pihaknya tidak akan terlibat dalam konflik militer antara Israel, Hamas dan Hizbullah.
Dalam hal ini semua negara harus menyuaran perdamaian demi mencegahnya terjadi perang dunia ketiga.
Di beberapa Negara sumua sudah menyampaikan aksinya lewat demo atas kemanusiaan, perdamaian dan mengakui berdirinya sebuah negara Palestina.