Metro24, – Serangan darat mulai dilakukan Israel di rafah kota paling selatan di Jalur Gaza, Genjatan senjata yang mulai disepakati Hamas ternyata justru direspon Israel dengan sejumlah serangan di rafah, Kamis 09/05/24.
Akibat serangan ini Hamas mengeklaim pihaknya sedang memerangi pasukan Israel di pinggiran kota rafah pada Rabu 8 Mei 2024.
Pejuang Palestina ini mengatakan ” Para anggotanya menyerang tentara Israel dan kendaraan militer dengan artil berat di dekat bandara Timur Rafa, ” katanya.
Sekutu utama Israel yakni Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka menangguhkan pengiriman Bom untuk Israel. Proposal Gencataan senjata Hamas yang direvisi dapat mengarah pada terobosan dalam kebuntuan perundingan.
Israel telah mengancam akan segera melakukan serangan besar-besaran di rafah untuk mengalahkan ribuan anggota Hamas yang diklaim. Namun negara-negara barat dan PBB telah memperingatkan bahwa serangan ini akan menjadi bencana kemanusiaan lebih lanjut penghentian pengiriman senjata ke Israel.
Menurut pejabat senior Amerika Serikat adalah ” bentuk respon nyata terhadap serangan Raffah yang diperkirakan akan terjadi ” kata Pejabat yang tak ingin disebut namanya.
Ia juga mengungkap bahwa Gedung Putih telah dengan hati-hati meninjau pengiriman senjata yang mungkin digunakan di Raffah, As menghentikan pengiriman yang terdiri dari 100 bom seberat 900 kg dan 1700 bom seberat 225 kg ini menjadi penundaan pertama sejak pemerintahan biden menawarkan dukungan kuat kepada Israel.
Sebelumnya pada senin 6 Mei Israel sudah memerintahkan agar warga Palestina melakukan evakuasi Sejak saat itu Israel mulai melancarkan serangan di Rafah. asap hitam terlihat membumbung tinggi di atas langit Rafah keesokan harinya pada Selasa 7 Mei 2024 tengteng Israel memasuki Sisi penyeberangan Rafa dan mengambil alih kendali operasional di wilayah tersebut.