Mancanegara, Metro24.co.id – Kelompok Hamas mengecam Israel yang membatasi akses warga Palestina ke masjid al-aqsa selama bulan suci Ramadan pada minggu 1802/24. Hamas mengkritik sikap Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang menyetujui seruan menteri keamanan nasional sayap kanan Israel Ithamar bengevir Untuk melarang warga Palestina memasuki al-aqsa selama Ramadan.
Menurut Hamas rencana itu merupakan pelanggaran kebebasan ibadah di masjid suci tersebut, Hamas menilai rencana itu juga menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangannya terhadap masjid al-aqsa selama bulan suci Ramadan.
Hamas pun menyerukan kepada warga Palestina di Yerusalem tepi barat dan Israel untuk ” menolak dan melawan keputusan itu para warga Palestina juga diminta oleh Hamas untuk berbondong-bondong menuju ke masjid al-aqsa ” sebelumnya dilaporkan meski ada peringatan dari badan keamanan dalam negeri Israel bahwa akan ada bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di Israel.

Netanyahu tetap menyetujui pembatasan akses masuk warga Palestina ke masjid al-aqsa selama Ramadan, menurut badan keamanan dalam negeri Israel ” Pembatasan itu dapat memicu kerusuhan yang lebih besar dari yang sebelumnya pernah terjadi di Yerusalem tepi barat dan daerah sekitarnya pada 1948 saat pembentukan Israel di deklarasikan ” . Pungkasnya
Sementara itu anggota kabinet masa perang Israel Benny gans mengatakan ” Bahwa pembatasan tersebut akan diberlakukan selama Ramadan tetapi belum jelas apa yang akan Israel lakukan. Israel mengatakan hanya akan ada beberapa warga Palestina yang akan diperbolehkan memasuki masjid tersebut ” Katanya
Diketahui sejak serangan Israel ke jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu polisi Israel terus membatasi akses masjid al-aqsa, bagi warga Palestina di Israel khususnya bagi mereka yang hendak melakukan ibadah salat Jumat pembatasan salat Jumat di Masjid al-aqsa dari Oktober 2023 hingga Jumat kemarin menjadi pembatasan terlama sepanjang sejarah.
Meski begitu dilaporkan sekitar 25.000 warga Palestina berhasil masuk ke masjid al-aqsa pada 16 Februari lalu untuk mengikuti Sholat Jumat pertama di masjid tersebut sejak serangan Israel berlangsung.
Editor : Redaksi